Seribu kata terucap dalam diam
Larasnya nada hanyut dalam gertak keresahan
Hening tiba-tiba..
Senandung air mengalir terasa membentak
Lenyap..
Bukannya tak berbekas
Selalu lah tonggak menancapkan luka
Namun luka itu bukannya tak ditunggu
Ia datang tanpa undangan
Yaa, ia datang saja..
Dan sajak putih kembali melamunkan kasih
Ia akan menunggu
Ia.. Akan.. Menunggu..
Menunggu..
Hingga si tuli mendengar si bisu berkata
bahwa si buta melihat si lumpuh berjalan
Pun akhirnya si tua bersabda dalam deham
Sampai kapan kau di sana, anakku?
Buka bajumu dan angkat jangkarmu!
Kita berlayar..
Biar matahari terbenam yang mengajarkan padamu
Larasnya nada hanyut dalam gertak keresahan
Hening tiba-tiba..
Senandung air mengalir terasa membentak
Lenyap..
Bukannya tak berbekas
Selalu lah tonggak menancapkan luka
Namun luka itu bukannya tak ditunggu
Ia datang tanpa undangan
Yaa, ia datang saja..
Dan sajak putih kembali melamunkan kasih
Ia akan menunggu
Ia.. Akan.. Menunggu..
Menunggu..
Hingga si tuli mendengar si bisu berkata
bahwa si buta melihat si lumpuh berjalan
Pun akhirnya si tua bersabda dalam deham
Sampai kapan kau di sana, anakku?
Buka bajumu dan angkat jangkarmu!
Kita berlayar..
Biar matahari terbenam yang mengajarkan padamu
Mataram, 28 September 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar