Sabtu, 28 September 2013

Anomali Rasa

Seribu kata terucap dalam diam
Larasnya nada hanyut dalam gertak keresahan
Hening tiba-tiba..
Senandung air mengalir terasa membentak

Lenyap..
Bukannya tak berbekas
Selalu lah tonggak menancapkan luka
Namun luka itu bukannya tak ditunggu
Ia datang tanpa undangan
Yaa, ia datang saja..

Dan sajak putih kembali melamunkan kasih
Ia akan menunggu
Ia.. Akan.. Menunggu..
Menunggu..
Hingga si tuli mendengar si bisu berkata
bahwa si buta melihat si lumpuh berjalan

Pun akhirnya si tua bersabda dalam deham
Sampai kapan kau di sana, anakku?
Buka bajumu dan angkat jangkarmu!
Kita berlayar..
Biar matahari terbenam yang mengajarkan padamu

Mataram, 28 September 2013

Tidak ada komentar: