Minggu, 23 November 2014

Amarah Tak Terkatakan

Saksikanlah betapa rindu merajuk,
kemarahan yang mendasar baik,
mengalir ke dalam nafas di dada..

Bagai ilalang tersibak angin,
tak terkatakan, tapi...
terpecahkan oleh langkah debu

[tuk tuk tuk tuk]
[tap tap tap tap]
Ah, sudah! [bruk!]
Aku tak tahu..

Tidak ada komentar: